Ibuku yang dihormati dan yang disayangi


Hati kenapa masih sakit bila dirasa…

Masalah sudah berlalu tapi selalu teringat di kepala..

Hati menjadi sakit hati jika teringat…

Teringat hati yang sakit saat disakiti…

Sakit sekali seakan mau menangis..

Hati yang menangis karna disakiti..

Disakiti orang yang disayangi…dihormati layaknya kepada pasangan…kepada orang tua..kepada saudara…apalagi kepada  ibu kandung yang melahirkan hati…

Hati yang peka akan suatu masalah..

Hati yang harusnya butuh perlindungan dari orang yang disayangi…

Hati yang harusnya disayangi bagaikan saudara maupun anak sendiri…

Seperti seorang ibu menyayangi anak-anaknya..

Seorang ibu tidak akan memarahi ataupun memukul anaknya didepan khalayak ramai..

Seorang ibu yang arif dan bijaksana yang tau akan hati anaknya..

Seorang ibu yang jika anak salah maka akan dimarahi di rumah…

Yang tidak orang lain maupun khalayak tahu akan kesalahannya..

Ibu yang sayang ke anaknya tidak mau anaknya malu di tempat umum nantinya..

Ibu yang baik hati mendidik anaknya di rumah..

Ibu yang baik akan selalu menasihati anaknya..

Ibu selalu melihat ke bawah…masuk ke hati anaknya..

Sehingga ibu tahu akan hati anaknya…

Hati akan menjadi baik..

Ibu pun menjadi istri dan ibu yang sholehah..

Sampai hati tumbuh besar..ibu akan selalu menjaga hatinya..

Hati anaknya tidak akan luka lagi….

Kata orang bijak…

“Dalamnya hati tidak ada yang Tahu kecuali Allah Aza Wa Jalla Sang pemilik hati “

Note:

”Maka jadilah ibu dan pemimpin yang selalu melihat kebawah dan bawahannya…Rasakan jika kita berada di bawah…jangan selalu merasa jadi orang yang serba bisa dan tak pernah salah..karna manusia diciptakan tidak sempurna yang tak luput dari kesalahan..Maka dengan selalu melihat orang-orang yang dibawah kita Subhanallah hati menjadi tenang dan terhindar dari kemarahan..Semoga fulan memaafkan dan selalu melihat kebawah…jika keatas maka lehernya suatu saat akan sakit karna tak pernah bergerak…”

Sumber : http://umminabila.wordpress.com/2013/01/07/hati-dan-ibu/

Tinggalkan komentar